Elaborasi
Akpar Majapahit dengan IEU Surabaya
DEMI mengembangkan program studi S1 International Culinary Business di
Surabaya, Tristar Culinary Institute sepakat menggandeng IEU. Kedua lembaga pendidikan ini
berelaborasi untuk mencetak sarjana yang
disiapkan menjadi calon entrepreneur
andal di bidang kuliner.
Kerjasama
saling menguntungkan yang dirintis mulai tahun akademik 2014/2015 ini membuka
kesempatan kepada lulusan SMA atau yang sederajat, menjadi calon mahasiswa baru
S1 International Culinary Business (Culbiz).
Info Kuliah di Jakarta:
Vela: 081286358533.
PIN BB: 2A96E298.
Info Kuliah di Surabaya
Anggit: 081234506326.
PIN BB: 2A6A1F4E
Hendrik: 081233752227.
PIN BB: 2A1CE131.
Jojo: 081336563094
PIN BB: 2B425821
Nantinya,
mahasiswa baru program S1 International Culbiz akan menempati gedung
perkuliahan di Kampus C Jl Dukuh Kupang (belakang stasiun TVRI Surabaya) yang
saat ini dikelola bareng oleh pihak TCI dan IEU Surabaya.
Menurut
Presdir Matoa Holding, Ir Juwono Saroso di kantornya, kemarin (17/7), perkuliahan di kampus C dijadwalkan akan
dimulai Januari 2015, dan sekarang ini mulai membuka pendaftaran serta
menyiapkan sarana dan prasarana demi menunjang kegiatan belajar mengajar
mahasiswa.
Program
baru studi S1 International Culbiz ini fokus pada inovasi, kreativitas dan
kemampuan wirausaha demi menciptakan peluang bisnis kuliner. Nah, karena
fokusnya di bisnis kuliner, maka pihaknya mengadopsi ilmu culinology –perpaduan
antara culinary dan teknologi pangan. ”Dari program baru ini kami menargetkan
bisa menjaring 250-300 calon mahasiswa baru,” katanya seraya menambahkan bahwa
target sebesar itu dinilainya cukup realistis.
Info Kuliah di Jakarta:
Vela: 081286358533.
PIN BB: 2A96E298.
Info Kuliah di Surabaya
Anggit: 081234506326.
PIN BB: 2A6A1F4E
Hendrik: 081233752227.
PIN BB: 2A1CE131.
Jojo: 081336563094
PIN BB: 2B425821
Kelebihan
program studi S1 International Culbiz, adalah (1). Sistem pembelajarannya yang
berimbang (balance) antara praktikum, tata boga dan ilmu ekonomi. (2).
Fasilitas praktikum yang lengkap dan modern terdiri dari laboratorium hot
kitchen, cold kitchen, butcher room (ruang potong daging dan tulang), dan garde
manger.
Garde
manger adalah area yang ada di main kitchen, yang bertugas membuat aneka
makanan dingin, mulai dari appertizer, soup, main course sampai dessert.
Berikut ini adalah hidangan yang dibuat oleh garde manger:
·
Appertizer: aneka
macam salad, sandwich/canope.
·
Soup: aneka macam
soup dingin seperti consommé.
·
Main Course:
aneka macam makanan utama dingin.
·
Dessert: aneka
macam hidangan penutup dingin seperti pudding.
Di
area garde manger juga terdapat sub area (sub seksi), yaitu butcher. Butcher
adalah suatu area yang bertugas mengolah beraneka macam daging seperti chicken,
beef, lamb, sea food dan sebagainya.
Fasilitas
yang akan disiapkan berikutnya adalah (3). Laboratorium bakery, (4). Lab Pastry,
(5), Chocolate Room, (6). Decoration Room, (7). Bartender Room, dan (8). Indoor
& outdoor café n resto. Sedangkan fasilitas penunjang lainnya adalah (1).
Lab Investment, (2). Lab Bahasa, (3). Lab Bank Mini, (4). Departemen Riset,
(5). Layanan Komunitas, (6). Lab Akuntansi, (7). Auditorium, dan (10) Hall
khusus untuk olahraga.
Masih
menurut Juwono, program S1 International Culbiz ini mengadopsi metode
pembelajaran yang mengacu bagaimana mengasah sensitivitas (kepekaan) mahasiswa
terhadap permasalahan dan menemukan peluang. Mengembangkan peluang dengan
berbekal real project dan real problem.
Selain
itu, selama tiga tahun pertama, mahasiswa diperkaya dengan kemampuan dan
ketrampilan di bidang kuliner, patiseri, dan culinology mulai dari basic
knowledge arts dan manajemen, healthy product serta sesuatu yang lagi ngetren
di dunia industri.
Manfaat
lain dari Real Culinary Project --di antaranya Matoa Café & Resto, NaomiCafé & Resto, D’ Hizteria Café & Resto, O’ost Café, Sanxing Chinesse Resto dan Pujasera
Balekliwon-- diharapkan akan mengasah kemampuan serta wawasan entrepreneurial
yang kuat dan kemampuan managerial
mahasiswa dengan didukung pengembangan karakter yang berorientasi pada tanggung
jawab sosial dalam menjalankan bisnis kuliner.
Dalam
perkuliahan mahasiswa S1 International Culbiz, 100 persen memakai bahasa asing
(Inggris), sedangkan mahasiswa yang mengambil program S1 Culbiz pengantarnya
memakai bahasa Indonesia.
”Makanya,
biaya perkuliahan antara S1 International Culbiz dan S1 Culbiz beda. Kalau S1
International Culbiz biaya kuliah di kampus C, kami patok Rp 43 juta pertahun,
sedangkan S1 Culbiz hanya Rp 38-39 jutaan pertahun,” pungkasnya. (ahn)