Senin, 24 Februari 2014

Posted by Tristar Culinary Institute on 20.39 No comments


Elaborasi Akpar Majapahit dengan IEU Surabaya


DEMI mengembangkan program studi S1 International Culinary Business di Surabaya, Tristar Culinary Institute sepakat menggandeng IEU. Kedua lembaga pendidikan ini berelaborasi untuk  mencetak sarjana yang disiapkan  menjadi calon entrepreneur andal di bidang kuliner.


Kerjasama saling menguntungkan yang dirintis mulai tahun akademik 2014/2015 ini membuka kesempatan kepada lulusan SMA atau yang sederajat, menjadi calon mahasiswa baru S1 International Culinary Business (Culbiz).


Info Kuliah di Jakarta:
Vela: 081286358533.
PIN BB: 2A96E298.

Info Kuliah di Surabaya
Anggit: 081234506326.
PIN BB: 2A6A1F4E
Hendrik: 081233752227.
PIN BB: 2A1CE131.
Jojo: 081336563094
PIN BB: 2B425821



Nantinya, mahasiswa baru program S1 International Culbiz akan menempati gedung perkuliahan di Kampus C Jl Dukuh Kupang (belakang stasiun TVRI Surabaya) yang saat ini dikelola bareng oleh pihak TCI dan IEU Surabaya.


Menurut Presdir Matoa Holding, Ir Juwono Saroso di kantornya, kemarin (17/7),  perkuliahan di kampus C dijadwalkan akan dimulai Januari 2015, dan sekarang ini mulai membuka pendaftaran serta menyiapkan sarana dan prasarana demi menunjang kegiatan belajar mengajar mahasiswa.


Program baru studi S1 International Culbiz ini fokus pada inovasi, kreativitas dan kemampuan wirausaha demi menciptakan peluang bisnis kuliner. Nah, karena fokusnya di bisnis kuliner, maka pihaknya mengadopsi ilmu culinology –perpaduan antara culinary dan teknologi pangan. ”Dari program baru ini kami menargetkan bisa menjaring 250-300 calon mahasiswa baru,” katanya seraya menambahkan bahwa target sebesar itu dinilainya cukup realistis.


Info Kuliah di Jakarta:
Vela: 081286358533.
PIN BB: 2A96E298.

Info Kuliah di Surabaya
Anggit: 081234506326.
PIN BB: 2A6A1F4E
Hendrik: 081233752227.
PIN BB: 2A1CE131.
Jojo: 081336563094
PIN BB: 2B425821

Kelebihan program studi S1 International Culbiz, adalah (1). Sistem pembelajarannya yang berimbang (balance) antara praktikum, tata boga dan ilmu ekonomi. (2). Fasilitas praktikum yang lengkap dan modern terdiri dari laboratorium hot kitchen, cold kitchen, butcher room (ruang potong daging dan tulang), dan garde manger.



Garde manger adalah area yang ada di main kitchen, yang bertugas membuat aneka makanan dingin, mulai dari appertizer, soup, main course sampai dessert. Berikut ini adalah hidangan yang dibuat oleh garde manger:

·        Appertizer: aneka macam salad, sandwich/canope.
·        Soup: aneka macam soup dingin seperti consommé.
·        Main Course: aneka macam makanan utama dingin.
·        Dessert: aneka macam hidangan penutup dingin seperti pudding.



Di area garde manger juga terdapat sub area (sub seksi), yaitu butcher. Butcher adalah suatu area yang bertugas mengolah beraneka macam daging seperti chicken, beef, lamb, sea food dan sebagainya.


Fasilitas yang akan disiapkan berikutnya adalah (3). Laboratorium bakery, (4). Lab Pastry, (5), Chocolate Room, (6). Decoration Room, (7). Bartender Room, dan (8). Indoor & outdoor café n resto. Sedangkan fasilitas penunjang lainnya adalah (1). Lab Investment, (2). Lab Bahasa, (3). Lab Bank Mini, (4). Departemen Riset, (5). Layanan Komunitas, (6). Lab Akuntansi, (7). Auditorium, dan (10) Hall khusus untuk olahraga.


Masih menurut Juwono, program S1 International Culbiz ini mengadopsi metode pembelajaran yang mengacu bagaimana mengasah sensitivitas (kepekaan) mahasiswa terhadap permasalahan dan menemukan peluang. Mengembangkan peluang dengan berbekal  real project dan real problem.


Selain itu, selama tiga tahun pertama, mahasiswa diperkaya dengan kemampuan dan ketrampilan di bidang kuliner, patiseri, dan culinology mulai dari basic knowledge arts dan manajemen, healthy product serta sesuatu yang lagi ngetren di dunia industri.


Manfaat lain dari Real Culinary Project --di antaranya Matoa Café & Resto, NaomiCafé & Resto, D’ Hizteria Café & Resto, O’ost Café, Sanxing Chinesse Resto dan Pujasera Balekliwon-- diharapkan akan mengasah kemampuan serta wawasan entrepreneurial yang kuat dan  kemampuan managerial mahasiswa dengan didukung pengembangan karakter yang berorientasi pada tanggung jawab sosial dalam menjalankan bisnis kuliner.


Dalam perkuliahan mahasiswa S1 International Culbiz, 100 persen memakai bahasa asing (Inggris), sedangkan mahasiswa yang mengambil program S1 Culbiz pengantarnya memakai bahasa Indonesia.


”Makanya, biaya perkuliahan antara S1 International Culbiz dan S1 Culbiz beda. Kalau S1 International Culbiz biaya kuliah di kampus C, kami patok Rp 43 juta pertahun, sedangkan S1 Culbiz hanya Rp 38-39 jutaan pertahun,” pungkasnya. (ahn)

0 komentar:

Posting Komentar